SEJARAH BERDIRINYA SLB AL FIR MA'UNAH

Berawal dari seorang istri sebagai tenaga pengajar SLB (Sekolah Luar Biasa) di kabupaten Malang. Karena sering sharing, mendengar dan melihat perkembangan anak didik, menurut saya itu kurang membekali pada anak didik terutama anak setelah lulus. Kemudian saya berkeinginan untuk mendirikan SLB dengan lebih mengutamakan keterampilan, sebagai bekal setelah lulus dari sekolah formal nanti. Selanjutnya saya berkoordinasi dan mempelajari bagaimana cara mendirikan SLB. Dengan modal nekat dan pas-pas an sayapun mulai mewujudkan keinginan tersebut. Apalagi saya melihat di desa kami khususnya kecamatan Jabung cukup banyak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) dan banyak juga yang tidak bersekolah karena faktor jarak yang jauh ke SLB lain dan faktor ekonomi. Maka berdirilah SLB AL-FIR MA’UNAH pada bulan Agustus 2019 dengan jumlah awal 5 siswa dan 2 tenaga pendidik. Hingga saat ini jumlah siswa ada 34 dan 5 tenaga pendidik, untuk pembiayaan 90% siswa gratis atau tanpa dipungut biaya karena faktor ekonomi keluarga dan anak panti asuhan.

AL FIR MA'UNAH dibawah yayasan ACINTYA SEKAR PUTIH yang berdasarkan akte pendirian notaris dari H.INDRA ADITYA UTAMA, S.H., M.Kn Nomor AHU-761.A.H.02.01 Tanggal 10 Oktober 2019 dan disahkan pada 18 November 2019 dengan SK pengesahan Akte Yayasan nomor AHU-0017181.AH.01.04.dengan legalitas pendirian NOMOR IZIN : /18.08/10/XI/2021

VISI :

    “Terwujudnya Pendidikan Luar Biasa Yang Mandiri, Berketerampilan Serta Beriman Dan   Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa”.

MISI :

1. Menerapakan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintahan dan modifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik

2. Memberikan pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus tunanetra (A), tunarungu wicara (B), tunagrahita (C), tunadaksa (D), tunaganda (G), dan autisme.

3. Membimibing anak berkebutuhan khusus dalam melaksanakan ajaran agama sesuai kepercayaannya dan sesuai kondisi fisik/mentalnya agar menjadi insan beriman dan bertaqwa.

4. Membekali anak berkebutuhan khusus dengan ilmu pengetahuan sesuai batas kemampuannya sebagai bekal hidup dikemudian hari.

5. Membekali keterampilan kerja sesuai dengan bakat dan kemampuan anak sebagai bekal hidup selanjutnya di tengah hidup masyarakat.

Mengusahakan kerjasama dengan masyarakat peduli pendidikan dan dunia usaha untuk menjembatani lapangan kerja bagi penyandang kebutuhan khusus lulusan SLB nantinya.